PERNIKAHAN ISLAMI

01.24 Edit This 0 Comments »
ini saya mencoba sampaikan...karena banyak pertanyaan ttg pernikahan yg ditanyakan ke saya...karena ilmu yg saya miliki masih dangkal, dan saya masih awam ttg pernikahan (lom nikah sich...) berikut adalah kutipan dan penjelasan dr kitab qurratul uyun....

Bismillahirohmanirrahim

Gegarane wong akrami dudu bondo ,dudu rupo anamung ati pawitane ,luput pisan ,yen kena pisan yen angel, angel k alangkung tan kena tinombo arto

“pada hakekatnya pernikahan itu bukan karena harta benda .juga bukan karena ketampanan atau kecantikan.sesekali terlepas sesekali mendapat.jika mudah teramat mudah jika sulit teramat sulit dan tidak bisa si gantikan dengan harta”

ALLAH maha luhur berfirman dalam kitabNYA “Istri-istrimu merupakan lahan tempat bercocok tanam,maka datangilah lahan tempat bercocok tanamu sesuai seleramu.Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu ,dan bertaqwalah kepada ALLAH serta ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemuiNYA .wahai Muhammad,berilah kabar gembira orang-orang yang beriman itu”

berkenaan dengan firman ALLAH ini ,saya bermaksud membuat tulisan dari sebagian yang saya ambil dari kitab yang termasuk dalam kekayaan khazanah kitab kuning yaitu :“Qurotul uyun” dalam kitab ini tidak hanya mengajari pasangan suami istri bergaul …hingga pergaulan yang paling intim…bahkan juga memuat petunjuk -petunjuk tentang hari-hari baik untuk melaksanakan perkawinan(hal-hal baik lainnya).namun berbeda dengan aturan “Nogo Dino” karena dalam kitab ini di sebutkan agak rinci alasan-alasannya.
semoga ALLAH melimpahi Rahmat serta berlipat ganda pula pahala dan di ampuni dosa2 kelak di akhirat kepada Syaih Muhammad al-Tahami bin Madani yang mempunyai karya yaitu kitab “Qurratul ‘Uyun” yang kemudian di tulis sebagai syarah( uraian penjelasan) bagi buah karya Syaih Qasim bin Ahmad bin Musa bin Yamun ,yang di tulis dalam bentuk Nadham(Syair).

semoga barokah pula kepada ustad saya Beliau Kyai Basuni yang telah menjadi guru terbaik saya sehingga 2 tahun yang lalu (tepatnya ketika kelas 3 MAN) saya bisa menghatamkan kitab “Qurrotul ‘Uyun” ini dengan baik alhamdulillah meskipun jadi santri yang mokong (bandel) :)

dalam kitab ini memuat 20 pasal (mungkin hanya akan saya tuliskan hanya beberapa pasal saja) di dalam kitab ini memuat tentang beberapa hadist dan nasehat dalam mebina Rumah Tangga.yaitu mulai dari keutamaan menikah,memilih seorang calon istri,masalah tata krama dalam berhubungan intim(sex)
dengan seorang istri dan beberapa masalah yang berkaitan dengan tangung jawab seorang suami untuk membina rumah tangga yang Islami.nasehat-nasehat tentang tata krama mengadakan pesata perkawinan dan beberapa hal negatif yang muncul dalam pesta dan perkawinan itu sendiri,sehingga hal itu perlu di waspadai agar tujuan kita dalam membina berumah tangga tidak menyimpang dari niat ibadah mengikuti sunnah Rosulullah SAW.sehingga perkawinan yang mestinya sarat dengan nilai-nilai ibadah dan termasuk perbuatan muliau itu tidak kehilangan jati dirinya dan tidak menjadi pemicu terkikisnya keteguhan iman dalam mensikapi kehidupan ini

OK deh klo mau tahu serta mempelajari kitab ini secara mendalam tafadhol membeli kitabnya atau membeli buku terjemahannya (banyak di toko-toko buku) semoga kita semua menjadi hamba-hambaNYA yang beriman serta banyak bersyukur ,,, tak lepas pula semoga saya dan kita semua mendapat pasangan dan teman hidup yang kekal ila akhiru zaman ……..aminnn ya ROBB

“Menikahkan kalian dan beranak cuculah.karena sesungguhnya kalian akan ku jadikan kebangaan di antara sekian banyak umat”

PASAL PASAL

pasal 1 Nikah dan Hukumnya
pasal 2 Beberapa hal yang positif dalam nikah
pasal 3 hal-hal yang perlu di upayakan dalam menikah
pasal 4 mencari waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim
pasal 5 sekitar penyelenggaraan pesta perkawinan(walimah)
pasal 6 tentang tata krama melakukan hubungan intim
pasal 7 tentang etika dan cara-cara yang nikmat dalam melakukan hubungan intim
pasal 8 tentang berdandan dan kesetiaan istri
pasal 9 tentang posisi,cara untuk mencapai puncak kenikmatan dan do`a dalam bersetubuh
pasal 10 tentang makanan yang perlu di jauhi saat sedang berbulan madu dan saat istri hamil
pasal 11 beberapa hal yang harus di upayakan ketika hendal melakukan hubungan intim
pasal 12 kewajiban suami terhadap istri dalam memberi nafkah bathin
pasal 13 posisi dalam bersetubuh yang perlu di hindari
pasal 14 batas-batas yang di haramkan dan di halalkan dalam hubungan intim dengan istri
pasal 15 memilih waktu yang tepat dan hal-hal lainnya yang perlu di perhatikan dalam
hubungan intim

pasal 16 tata kerama orang yang sedang junub

pasal 17 tentang tata kerama orang yang hendak bersetubuh dua kali dan hal-hal yang perlu di
perhatikan dalam bersetubuh

pasal 18 sumai istri harus saling memuliakan dan saling menghormati
pasal 19 kewajiban suami terhadap istri dan seluruh anggota keluarganya dalam membina
rumah tangga.

pasal 20 suami dan istri wajib mendidik anaknya agar menjadi anak yang berbudi luhur

Demikian yang tertulis di atas adalah pasal-pasal yang ada di dalam kitab Qurratul ‘uyun
semoga tulisan ini dapat memicu semangat kita dalam menyempurnakan setengah dien yaitu memuwudkan perkawinan yang sakinah,mawadah,warahmah namun secara ISLAMI tentunya
:)

di sini saya tidak akan menuliskan semua pasal-pasal secara terperinci maklum saya kan masih kecil(pemikiran gede) :Djadi agak malu-malu untuk menuliskan hal-hal yang di anggap sangat intim sekali heheheh :)terlepas dari itu semua semoga karya tulisan saya ini bermanfaat bagi pembaca khususnya ,,,aminnn

NIKAH DAN HUKUMNYA

hukum menikah itu sangat tergantung pada keadaan orang yang hendak melakukan tadi,jadi hukum nikah itu dapat di klasifikasikan sebagai berikut

1.wajib.yaitu apabila orang yang hendak menikah telah mampu sedang ia tidak segera menikah amat di
khawatirkan akan berbuat zina

2.sunnah ,yaitu mana kala orang yang hendak menikah menginginkan sekali punya anak,tetapi ia
mampu mengendalikan diri.dari perbuatan zina,baik ia sudah berminat menikah atau belum.walaupun
jika menikah nanti ibadah sunnah yang sudah biasa ia lakukan akan terlantar

3.makruh,yaitu apabila orang yang hendak menikah belum berminat punya anak,juga belum pernah
menikah sedangkan ia mampu menahan diri dari berbuat zina.padahal ia menikah sunnahnya
terlantar.

4.mubah,yaitu apabila orang yang hendak menikah mampu menahan gejolak nafsunya dari berbuat
zina.,sementara ia belum berminat memiliki anak dan seandainya ia menikah ibadah sunnahnya
tidak sampai terlantar

5.haram,yaitu bagi orang yang apabila ia kawin,justru akan merugikan istrinya karena ia tidak mampu
memberi nafkah lahir dan nafkah bathin.atau jika menikah ia akan cari mata pencaharian yang di
haramkan ALLAH walaupun orang tersebut sudah berminat menikah dan ia mampu menahan gejolak
nafsunya dari berbagai zina.padahal.

bahwa hukum menikah tersebut juga berlaku bagi kaum wanita. Ibnu Arafah menambahkan,bahwa bagi wanita hukum menikah itu wajib,apabila ia tidak mampu mencari nafkah bagi dirinya sendiri sedangkan jalan satu-satunya untuk menanggulangi adalah menikah .

RUKUN RUKUN MENIKAH

rukun menikah ada lima hal yaitu sebagai berikut:

1.ada seorang suami
2 ada seorang istri
3.ada seorang wali
4 ada mahar
5.harus ada sighat(ungkapan khas menikahkan dan menerima nikah)

beberapa anjuran menikah

ada sebuah riwayat dari imam Ahmad sebagaimana tersebut di dalam kitab musnadnya;

“Ada serorang laki-laki,ia bernama ukaf,datang menghadap Nabi SAW maka nabi SAW bertanya kepadanya:
“Wahai ukaf apakah engkau sudah beristri?”
ukaf menjawab “belum”nabi bertanya lagi:
“apakah kau punya seorang budaj perempuan”?
ukaf menjawab “tidak” lantas nabi bertanya lagi:
“adakah kau orang yang pintar mencari rizky’?
ukaf menjawab “iya” nabi bersabda:
“kau adalah termasuk kawan-kawannya syaitan.Seandainya kau itu orang beragama Nasrani ,tentulah menjadi pendeta (rahib) mereka.sesungguhnya orang yang termasuk mengikuti sunahan itu adalah orang yang menikah.seburuk-buruk kalian adalah orang-orang yang sedang membujang.dan orang yang mati di antara kalian yang paling hina.adalah orang yang mati membujang “
nabi SAW bersabda dalam sabda yang sudah termashur

“Wahai kaum muda,barang siapa telah mampu membiayai biaya perkawinan maka hendaklah ia kawin saja.karena sesungguhnya kawin itu lebih bisa memejamkan (menjaga dari maksiat) mata ,dan lebih bisa menjaga(maksiat)kemaluan.da barang siapa belum mampu kawin maka sebaiknya berpuasa.sebab puasa itu mampu menjadi perisai(gejolak nafsu) dirinya”

“Siapa saja yang menikah, ia telah menguasai separuh agamanya. Hendaklah ia bertakwa (kepada Allah) atas separuh yang lain”

“Barang siapa yang menikah karena ALLAH ,dan menikahkan (putra putrinya) karena ALLAH maka ia berhak menjadi kekasih ALLAH.”

“Menikah adalah sunnahku. Siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, ia bukan termasuk ummatku. Menikahlah karena aku akan senang atas jumlah besar kalian di hadapan umat-umat lain. Siapa yang telah memiliki kesanggupan, menikahlah. Jika tidak, berpuasalah karena puasa itu bisa menjadi kendali” (Riwayat Ibn Majah, lihat: Kasyf al-Khafa, II/324, no. hadis: 2833).

dan masih banyak lagi hadist2 lain yang berkaitan dengan menikah :)

DI ANJURKAN MENIKAH DENGAN WANITA SHALIHAH

dalam hal ini Nabi SAW bersabda :

“Dunia ini medan untuk bersenang-senang .dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita yang berakhlaq mulia”

“Siapa yang dianugerahi istri shalihah, sungguh ia telah dibantu dalam separuh urusan agama, maka bertakwalah (kepada Allah) atas separuh yang lain”. (Riwayat Ibn al-Jawzi, lihat: Kasyf al-Khafa, II/239, no. hadis: 2432).

“seorang wanita di nikahi karena empat faktor .yaitu karena hartanya,keterhormatannya(status sosial)
kecantikannya dan agamanya,maka kamu hendaklah menikah dengan wanita yang kuat agamannya agar kau beruntung”

“sebaik-baik istri umatku adalah yang paling berseri-seri wajahnya dan paling sedikit(sederhana)maskawinnya”

ANJURAN MENIKAHI WANITA YANG PRODUKTIF DAN IDEAL

bahwa tujuan menikah adalah untuk kesinambungan generasi dan agar ummat manusia tetap exis di muka bumi.islam menganjurkan menikahi wanita yang masih produktif dan tidak mandul

dalam sabda Nabi SAW.

“menikahlah kalian dengan wanita yang banyak cinta kasih sayangnya terhadap suami lagi masih produktif(tidak mandul).karena sesungguhnya aku akan berlomba dengan para nabi yang lain dalam memperbanyak umat kelak pada hari kiyamat”

Nabi SAW pernah bertanya kepada Zaid bin Tsabit:”Apakah kamu sudah menikah wahai Zaid”?

Zaid menjawab”belum” maka nabi SAW bersabda menikahlah kamu niscaya kamu akan terpelihara(dr maksiat)di samping pengupayaanmu dalam menjaga diri/dan kamu jangan sampai beristri lima orang wanita berciri-ciri berikut ,Zaid bertanya lagi :siapakah mereka itu wahai Rosul? Rasulallah SAW menjawab :wanita yang kebiri-biruan matanya,wanita yang tinggi kurus,wanita yang membelakangimu dan wanita beranak”

maka Zaid bertanya lagi:saya belum faham sedikitpun dengan apa ang engkau sabdakan ya Rasulallah?”

maka Nabi bersabda:

“maksudnya perempuan yang kebiru-biruan matanya itu adalah perempuan yang jorok ucapannya,dan perempuan yang tinggi badannya tetapi kurus(tidak seimbang).dan perempuan tua yang monyong pantatnya dan perempuan pendek yang menjadi sasaran cercaan (,karena tidak serasi).dan juga wanita yang membawa anak dari suaminya yang selain kamu.

demikianlah sungguh penjelasan Rasulallah dalam mendidik umatnya untu selalu berhati-hati bahkan ketika memilih calon istri yang produktif :)

KEUTAMAAN MEMBINA RUMAH TANGGA.

Mu’adz bin Jabal r.a pernah berkata “Sholat (sekali) di kerjakan oleh orang yang sudah menikah itu lebih umata dari pada empat puluh kali sholat yang di kerjkan orang yang tidak berumah tangga”

Abdullah bin Abbas r.a pernah pula berkata“kawinlah kalian karena sesungguhnya(ibadah) sehari saja di kerjakan oleh orang yang berumah tangga adalah lebih baik(banyak pahalanya) dari pada (ibadah) seribu tahun(sebelum berumah tangga)”

sungguh begitu utamanya menikah sehingga Rasulallah sangat menganjurkan serta begitu mulianya pula ibadah orang yang menikah di hapadan ALLAH SWT.

BEBERAPA HAL YANG POSITIF DALAM NIKAH

a.kesinambungan generasi

menikah itu mempunyai beberapa faidah di antaranya mendapatkan keturunan dalam hidup.

b.terpenuhinya saluran nafsu sex

c.di perolehnya keutamaan mencari rizky

d.taat dan menjaga kehormatan suami

HAL-HAL YANG PERLU DI UPAYAKAN DALAM MENIKAH

A.mencari pasangan yang seimbang(KAFA’AH)

B.niat mengikuti jejak Nabi SAW.

C.mencari orang yang taat beragama

D.mencari perempuan yang produktif dan perawan

E.mencari perempuan yang bukan famili dekat

F.di usahakan mencari gadis cantik

MENCARI WAKTU YANG TEPAT UNTUK MELAKUKAN HUBUNGAN INTIM

A.di anjurkan bersetubuh pada malam hari

hal ini berdasarkan sebuah hadits Nabi SAW :

“Adakanlah temu penganten kalian ,pada malam hari .Dan adakanlah jamuan makan (syukuran resepsi pernikahan)pada waktu dhuha”

B. hari -hari yang tidak tepat untuk bersetubuh

bagi suami yang hendak bersetubuh hendaklah menghindari hari-hari berikut ini :

1.hari rabu yang jatuh pada minggu terakhir tiap bulan

2.hari ketiga awal tiap bulan ramadhan

3.hari kelima awal tiap bulan ramadhan

4.hari ketigabelas pada setiap bulan.

5.hari keenam belas pada setiap bulan

6.hari keduapuluh satu pada setiap bulan

7.hari kedua puluh empat pada setiap bulan

8.hari kedua puluh lima pada setiap bulan

Di samping hari tersebut ada pula hari-hari yang sebaiknya di hindari untuk mengerjakan sesuatu yang di anggap penting yaitu hati sabtu dan hari selasa.

tentang hari sabtu itu Nabi pernah di tanya oleh salah satu sahabat naka Nabi bersabda:

“Hari sabtu itu adalah hari di mana terjadi penipuan “

mengapa hari tersebut di katakan penipuan sebab pada hari itu orang2 berkumpul di gedung “al-nadwah” untuk merembuk memusnahkan dakwah Nabi SAW .wallahu`alam

adapun tentang hari selasa nabi SAW.bersabda:

“Hari selasa itu adalah hari di mana darah pernah mengalir.sebab pada hari itu ibu Hawa pernah haid,putera nabi Adam as pernah membunuh saudara kandungnya sendiri,terbunuhnya Jirjis,Zakaria dan yahya as.kekalahan tukang sihir Fir’aun.di vonisnya Asiyah binti Muzaim permaisuri fir’aun.dan terbunuhnya sapinya bani israil”

adapun imam Malik berpendapat “jaganlah anda menjauhi sebagian hari-hari di dunia ini ,tatkala anda hendak melakukan sebagian tugas pekerjaanmu.kerjakanlah tugas-tugas itu pada hari sesukamu.sebab sebenarnya hari-hari itu semua adalah milik ALLAH.tidak akan menimbulkan malapetaka dan tidak pula bisa membawa manfaat apa-apa”

C. saat yang tepat untuk bersetubuh
bahwa melakukan hubungan intim pada awal bulan itu lebih afdhol dari pada akhir bulan.sebab bila nanti di karuniai seorang anak akan mempunyai anak yang cerdas. bagi seorang suami (penganten baru) sunnah hukumnya bersetubuh dengan istrinya di bulan Syawal.

adalah lebih afdhol pula jika melakukan hubungan sex pada hari ahad dan jum`at .nabi SAW.bersabda:

“hari ahad itu adalah hari yang tepat untuk menanam,dah hari untuk memulai membangun.karena ALLAH memulai menciptakan dunia ini juga memulai meramaikannya jatuh paa hari ahad”"hari jum’at itu adalah hari perkawinan dan juga hari peminangan di hari jum’at itu nabi Adam as menikah ibu Hawa,nabi Yusuf as menikah siti Zulaika.nabi Musa as menikah dengan puteri nabi syuaib as,nabi sulaiman menikah ratu bilqis”

wallahu`alam bishowab

tersebut di dalam hadits shahih bahwa Nabi SAW. dalam melaksanakan pernikahannya dengan Sayyidah khodijah dan Sayyhidah Aisyah juga jatuh pada hari jum’at.

D, hari-hari yang seyogayanya di hindari

Tersebutlah dalam Riwayat Alqamah bin Shafwan,dari Ahmad bin Yahya sebuah hadist marfu’ sebagai berikut;

“waspadalah kamu sekalian akan kejadian duabelas hari setahun,karena sesungguhnya ia bisa melenyapkan harta banyak dan bisa mencambik-cambik(merusak)tutup-tutup cela”para sahabat kemudian bertanya “ya Rasulallah apakah 12 hari itu?Rasulallah bersabda :

“yaitu tanggal 12 muharram,10 safar dan 4 rabi’ul awal(mulud) 18 rabu’utsni(bakda mulud) 18 jumadil awal,18 jumadil akhir.12 rajab ,26 sya’ban(ruwah),24 ramadhan,2 syawal,28 dhulqa’dah(apit/sela) dan 8 bulan dhilhijjah”

TATA KERAMA MELAKUKAN HUBUNGAN INTIM

di sini saya hanya akan menulis point-point nya saja :)afwan…….

A.mencari waktu usai sholat

B.diusahakan hatinya bersih

C.memulai dari arah kanan dan berdo`a

Bismillaahi, allahumma jannibnasy syaythaana wa jannibisy syaythaana maa razaqtanaa.

Artinya : Dengan nama Allah, ya Allah; jauhkanlah kami dari gangguan syaitan dan jauhkanlah syaitan dari rezki (bayi) yang akan Engkau anugerahkan pada kami. (HR. Bukhari)

D.istri hendaknya wudhu dahulu

E.mengucapkan salam dan menyentuh ubun-ubun istri

F.memeluk istri dan sambil berdo`a

G.mencuci ujung jari kedua tangan dan kaki istri

H.ciptakan suasana tenang dan romantis

Ibnul Qayyim berkata, “Sebaiknya sebelum bersetubuh hendaknya diajak bersenda-gurau dan menciumnya, sebagaimana Rasulullah saw. melakukannya.”

I.memberi ucapan selamat kepada kedua mempelai

dan juga perlu di perhatikan

Bagian 1 (Merayu dan bercumbu):

Nabi Muhammad s.a.w. melarang suami melakukan persetubuhan sebelum membangkitkan syahwat isteri dengan rayuan dan bercumbu terlebih dahulu.

Hadits Riwayat al-Khatib dari Jabir.

Bagian 2 (DOA SEBELUM BERSETUBUH):

“Bismillah. Allaahumma jannibnaash syaithaa-na wa jannibish syaithaa-na maa razaqtanaa”.

Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami berdua (suami isteri) dari gangguan syaithan serta jauhkan pula syaithan itu dari apa saja yang Engkau rezqikan kepada kami.

Dari Abdulah Ibnu Abbas r.a. berkata:

Maka sesungguhnya apabila ditakdirkan dari suami isteri itu mendapat seorang anak dalam persetubuhan itu, tidak akan dirosak oleh syaithan selama-lamanya.

Hadits Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a.

Bagian 3: (Do’a Hampir keluar mani)

Dan apabila air manimu hampir keluar, katakan dalam hatimu dan jangan menggerakkan kedua bibirmu kalimat ini:

“Alhamdulillaahil ladzii khalaqa minal maa’i basyara”.

Segala pujian hanya untuk Allah yang menciptakan manusia dari pada air.

Bagian 4 (Syahwat terputus ditengah jalan):

Apabila seseorang diantara kamu bersetubuh dengan isterinya maka janganlah ia menghentikan persetubuhannya itu sehingga isterimu juga telah selesai melampiaskan hajatnya (syahwat atau mencapai kepuasan) sebagaimana kamu juga menghendaki lepasnya hajatmu (syahwat atau mencapai kepuasan).

Hadits Riwayat Ibnu Addi.

Bagian 5 (Dogy Style):

Dari Jabir b. Abdulah berkata:

Bahawa orang-orang Yahudi (beranggapan) berkata:

Apabila seseorang menyetubuhi isterinya pada kemaluannya Melalui Belakang maka mata anaknya (yang lahir) akan menjadi juling.

Lalu turunlah ayat suci demikian:

“Isteri-isteri kamu adalah ladang bagimu maka datangilah ladangmu itu dari arah mana saja yang kamu sukai”.

Surah Al Baqarah - ayat 223.

Keterangan:

Suami diperbolehkan menyetubuhi isteri dengan apa cara sekalipun (dari belakang, dari kanan, dari kiri dsb asalkan dilubang faraj).

Bagian 6 (bersetubuh dapat pahala)

Rasulullah s.a.w. bersabda:

“…..dan apabila engkau menyetubuhi isterimu, engkau mendapat pahala”.

Para sahabat bertanya:

Wahai Rasulullah, adakah seseorang dari kami mendapat pahala dalam melampiaskan syahwat?

Nabi menjawab:

Bukankah kalau ia meletakkan (syahwatnya) ditempat yang haram tidakkah ia berdosa?

Demikian pula kalau ia meletakkan (syahwatnya) pada jalan yang halal maka ia mendapat pahala.

Hadits Riwayat Muslim.

Bagian 7 (Horny lagi)

Apabila diantara kamu telah mecampuri isterinya kemudian ia akan mengulangi persetubuhannya itu maka hendaklah ia mencuci zakarnya terlebih dahulu.

Hadits Riwayat Baihaqi.
Syekh penazham menjelaskan waktu-waktu yang terlarang untuk bersenggama, sebagaimana diungkapkan dalam nazhamnya yang berbahar rajaz berikut ini:”Dilarang bersenggama ketika istri sedang haid dan nifas,Dan sempitnya waktu shalat fardlu, jangan merasa bebas.”Allah Swt. berfirman:”Mereka bertanya kepadamu tentang haid, Katakanlah, haid adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haid” (Qs. Al-Baqarah: 222)

Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan “menjauhkan diri” adalah menjauhkan diri dari vagina istri, yang artinya tidak melakukan senggama. Ini adalah pendapat Hafshah ra. Dan Imam Mujahid pun sependapat dengan pendapat Hafshah ra. Tersebut.

Diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam kitab Ausath dari Abu Hurairah secara marfu’:Rasulullah Saw.bersabda:”Barang siapa bersetubuh dengan istrinya yang sedang haid, kemudian ditakdirkan mempunyai anak dan terjangkiti penyakit kusta, maka jangan sekali-kali mencela, kecuali mencela dirinya sendiri”Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali berkata, “Bersetubuh di waktu haid dan nifas akan mengakibatkan anak terjangkiti penyakit kusta.”Imam Ahmad dan yang lainnya meriwayatkan sebuah hadits marfu’ dari shahabat Abu Hurairarah ra.:Rasulullah Saw.bersabda:”Barang siapa datang kepada dukun peramal, kemudian dia mempercayai apa yang dikatakannya, dan menyetubuhi istrinya diwaktu haid atau pada duburnya, maka dia benar-benar telah melepaskan diri dari apa yang telah diturunkan kepada Nabi Saw.”

Rasulullah Saw. bersabda:”Barang siapa menyetubuhi istrinya diwaktu haid, maka hendaklah dia bersedekah satu keping dinar. Dan barang siapa menyetubuhi istrinya dikala haidnya telah reda, maka hendaklah dia bersedekah setenga keping dinar.”Ibnu Yamun meneruskan nazhamnya sebagai berikut:”Dilarang senggama (menurut pendapat yang masyhur) dimalam hari raya Idul Adha,Demikian pula dimalam pertama pada setiap bulan.Dimalam pertengahan pada setiap bulan,Bagitu pula dimalam terakhir pada setiap bulan.”Hal itu berdasarkan pada sabda Rasulullah Saw.:”Janganlah kamu bersenggama pada malam permulaan dan pertengahan bulan”

Al-Imam Ghazali mengatakan, bahwa bersenggama makruh dilakukan pada tiga malam dari setiap bulan, yaitu: pada malam awal bulan, malam pertengahan bulan, dan pada malam terakhir bulan. Sebab setan menghadiri setiap persenggamaan yang dilakukan pada malam-malam tersebut.Ada yang berpendapat, bahwa bersetubuh pada malam-malam tersebut dapat mengakibatkan gila atau mudah stres pada anak yang terlahir. Akan tetapi larangan-larangan tersebut hanya sampai pada batas makruh tidak sampai pada hukum haram, sebagaimana bersenggama dikala haid, nifas dan sempitnya waktu shalat fardlu.Selanjutnya Syekh penazham mengungkapkan tentang keadaan orang yang mengakibatkan ia tidak boleh bersenggama dalam nazham berikut ini:”Hindarilah bersenggama dikala sedang kehausan, kelaparan, wahai kawan, ambillah keterangan ini secara berurutan.Dikala marah, sangat gembira, demikian pula,dikala sangat kenyang, begitu pula saat kurang tidur. Dikala muntah-muntah, murus secara berurutan, demikian pula ketika kamu baru keluar dari pemandian.Atau sebelumnya, seperti kelelahan dan cantuk (bekam),jagalah dan nyatakanlah itu semua dan jangan mencela.”

Sebagaimana disampaikan oleh Imam Ar-Rizi, Bersenggama dalam keadaan sangat gembira akan menyebabkan cedera. Bersenggama dalam keadaan kenyang akan menimbulkan rasa sakit pada persendian tubuh. Demikian juga senggama yang dilakukan dalam keadaan kurang tidur atau sedang susah. Semuanya harus dihindari, karena akan menghilangkan kekuatan dalam bersenggama.Begitu juga gendanya dijauhi senggama yang sebelumnya sudah didahului dengan muntah-muntah dan murus-murus, kelelahan, keluar darah (cantuk), keluar keringat, kencing sangat banyak, atau setelah minum obat urus-urus. Sebab menurut Imam As-Razi, semua itu akan dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh pelakunya. Demikian juga hendaknya dijauhi senggama setelah keluar dari pemandian air panas atau sebelumnya, karena ibu itu dapat mengakibatkan terjangkiti sakit kepala atau melemahkan syahwat. Juga hendaknya mengurangi senggama pada musim kemarau, musim hujan, atau sama sekali tidak melakukan senggama dikala udara rusak atau wabah penyakit sedang melanda, sebagaimana dituturkan Syekh penazham berikut ini: “Kurangilah bersenggama pada musim panas,dikala wabah sedang melanda dan dimusim hujan.”

Imam Ar-Rizi mengatakan, bahwa orang yang mempunyai kondisi tubuh yang kering sebaiknya menghindari senggama pada musim panas. Sedangkan orang yang mempunyai kondisi tubuh yang dingin hendaknya mengurangi senggama pada musim panas maupun dingin dan meninggalkan sama sekali pada saat udara tidak menentu serta pada waktu wabah penyakit sedang melanda.Kemudian Syekh penazham melanjutkan nazhamnya sebagai berikut: “Dua kali senggama itu hak wanita, setiap Jumat, waktunya sampai subuh tiba.Satu kali saja senggama demi menjaga kesehatan,setiap Jumat bagi suami yang sakit-sakitan.”Syekh Zaruq didalam kita Nashihah Al-Kafiyah berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan hak wanita adalah senggama yang dilakukan suami bersamanya paling sedikit dua kali dalam setiap Jumat. Atau paling sedikit satu kali pada setiap Jumat bagi suami yang cukup tingkat kesehatannya.Shahabat Umar bin Khaththab menentukan satu kali senggama dalam satu kali suci wanita (istri)(satu kali dalam sebulan), karena dengan begitu suami akan mampu membuat istrinya hamil dan menjaganya. Benar demikian, akan tetapi sebaiknya suami dapat menambah dan mengurangi menurut kebutuhan istri demi menjaga kesehatan. Sebab, menjaga kesehatan istri merupakan kewajiban bagi suami.Sebaiknya suami tidak menjarangkan bersenggama bersama istri, sehingga istri merasa tidak enak badan. Suami juga tidak boleh memperbanyak bersenggama dengan istri, sehingga istri merasa bosan,

sebagaimana diingatkan Syekh penazham melalui nazhamnya berikut ini:”Diwaktu luang senggama jangan dikurangi, wahai pemuda,jika istri merasa tidak enak karenanya, maka layanilah dia.Sebaliknya adalah dengan sebaliknya, demikian menurut anggapan yang ada.Perhatikan apa yang dikatakan dan pikirkanlah dengan serius.”Syekh Zaruq dalam kitab An-Nashihah berkata, “Suami jangan memperbanyak senggama hingga istri merasa bosan dan jangan menjarangkannya hingga istrinya merasa tidak enak badan.” Imam Zaruq juga berkata: “Jika istri membutuhkan senggama, suami hendaknya melayani istrinya untuk bersenggama bersamanya sampai empat kali semalam dan empat kali disiang hari.”Sementara itu istri tidak boleh menolak keinginan suami untuk bersenggama tanpa uzur, berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar berikut ini:”Seorang wanita datang menghadap Rasulullah Saw. seraya bertanya: ‘Ya Rasulallah, apakah hak seorang suami atas istrinya?’ Rasulullah Saw. menjawab: ‘Istri tidak boleh menolak ajakan suaminya, meskipun dia sedang berada diatas punggung unta (kendaraan)’.”Rasulullah Saw. juga bersabda:”Ketika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, kemudian dia menolak, maka para malaikat akan melaknatnya hingga waktu subuh tiba”Dijelaskan, kekhawatiran istri akan anaknya yang sedang menyusu tidak termasuk uzur, sebab sebenarnya sperma suami akan dapat memperbanyak air susu istri.

Qurratul Uyun,Syarah Nazham Ibnu Yamun

Karya: Muhammad At-Tihami Ibnul Madani Kanu

bersambung…………….

(semoga bermanfaat)

ISRA' MI'RAJ DITINJAU DARI SEGI METAFISIKA

19.19 Edit This 0 Comments »
SEJARAH DAN PELAJARAN DARI ISRA’ MI ’RAJ
A. Makna Isra’ – Mi’raj

Isra’ berasal dari akar kata bahasa Arab : Asra–Yusri–Isra yang bermakna berjalan di waktu malam, sedang Mi’raj berasal dari kata : A’raja–Yu’riju–Mi’raj yang bermakna naik ke atas , maka makna Mi’raj adalah alat atau masa untuk naik.
Isra’ dan Mi’raj secara keilmuan adalah perjalanan nabi Muhammad saw pada malam dua puluh tujuh rajab tahun kesebelas dari kenabian ( sekitar tahun 622 masehi ) dari masjidil haram ke masjidil aqsha, kemudian naik ke langit sampai kepada langit ketujuh, dan terus berjumpa dengan Allah untuk menerima perintah shalat dan kemudian kembali pada malam yang sama, sebelum waktu subuh.

B. Dalil dari Al Quran Al karim

1. “ Maha suci Tuhan yang telah membawa hambaNya berjalan di malam hari dari masjid Al Haram ke masjid Al Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya, agar Kami memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Kami kepadanya. Sesungguhnya dia Maha mendengar dan Maha Melihat “ ( Surah Al Isra ;1).

2. “ Demi bintang ketika dia terbenam. Kawan kamu itu ( Muhammad ) tidaklah sesat dan tidak keliru.Dan dia tiada berkata dengan kemauannya sendiri. Itu hanyalah wahyu yang disampaikan kepadanya. Dia diberi pelajaran oleh yang sangat kuat, yang mempunyai kerpandaian dan kesempurnaan. Dia berada di bahagian yang paling tinggi di tepi langit, kemudian dia mendekat dan bertambah dekat, sehingga jaraknya hanya antara anak panah dan busurnya atau lebih dekat lagi. Kemudian diwahyukan oleh Tuhan kepada hambaNya apa yang hendak bdiwahyukanNya. Harti tiada berdusta tentang apa yang dilihatnya.Apakah kamu akan membantah tentang apa yang dilihatnya? Sebenarnya telah dilihatnya diwaktu yang lain didekat Sidratul Muntaha. Didekat tempat itu ada juga ada surge Jannatul Ma’wa. Ketika itu Sidratul Muntaha ditutupi dengan apa yang menutupinya. Pemandangannya tidak menyimpang dan tidak malampau.Sebenarnya dia telah melihat tanda-tanda kekuasaan yang amat besar daripada Tuhannya “. ( Surah An Najm : 1-18 ).

C. Dalil dari Hadis Nabi :
1. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari , dari Malik bin Sa’adah menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda : Sewaktu saya sedang berada di dekat Hajar Al Aswad, berbaring miring, tiba-tiba ada yang datang kepada saya. Saya mendengar dia berkata : Belahlah antara ini sampai disini. Maka Malik bin sa’salah bertanya : Apakah yang dimaksud dengan ini dan disini ? Rasululah menjawab : Mulai dari cekuk leher sampai bulu airnya “. Muhammad melanjutkan : Kemudian dia datang mengeluarkan hati saya. Setelah itu dibawakan sebuah pasu emas berisi keimanan. Hati saya dibasuhnya, kemudian dituangkan air itu ke dalamnya dan dikembalikan kepada letak asalnya, kemudian dibawakan kepadaku seekor binatang yang putih, lebih kecil dari baghal (unta) dan lebih besar dari keledai, kemudian saya dinaikkan ke atasnya, dan jibrilpun berangkat bersama saya sampai ke langit dunia “.

2. Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Nasai bahwasanya Anas bin Malik bercerita bahwa Rasulullah saw berkata : “ Sewaktu datang kenderaan buraq, maka aku menaiki kenderaan tersebut bersama malaikat Jibril alaihisalam kemudian kamipun berjalan, dan setelah sampai di suatu tempat, maka Jibril berkata : Turunlah kamu disini dan lakukan shalat. Maka Aku melaksanakan Shalat di tempat tersebut. Setelah shalat Jibril bertanya : Apakah kamu mengetahui dimana kamu lekukan shalat tadi….Kamu telah shalat di bumi Thayyibah ( kota madinah ) dan ke tempat ini kamu nanti akan berhijrah. Setelah itu Aku berjalan lagi bersama malaikat Jibril sehingga sampai di suatu tempat, maka Jibril berkata : Turunlah di tempat ini dan dirikanlah Shalat. Maka Aku turun di tempat itu serta melakukan shalat. Setelah selesai Shalat, Jibril berkata : Tahukah kamu dimana kamu Shalat tadi..? Kamu telah Shalat di bukit Thursina, tempat Musa AS berdialog dengan Allah SWT. Kemudian kami berangkat lagi sehingga sampai di suatu tempat, kemudian Jibril berkata : Turunlah kamu, dan Shalatlah . Aku lakukan Shalat dan setelah selesai Jibril bertanya : Tahukah kamu tempat apa ini..? Ini adalah Baitullahm ( Bethelehm ) tempat dimana Nabi Isa AS dilahirkan, kemudian setelah itu baru aku menuju Baitul Maqdis, dimana telah berkumpul semua Nabi dan Rasul, dan kemudian Aku disuruh Jibril untuk menjadi imam bershalat jamaah bersama mereka “.

3. Baihaqi meriwayatkan hadits dari Abu Said Al Khudri yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : “ Aku mendengar ada suara yang memanggil-manggilku dari sebelah kanan, katanya : palingkanlah mukamu kepadaku, aku ingin bertanya . tetapi aku tidak menyahut panggilan tersebut. Kemudian ada pula suara yang lain memanggil-manggil dari sebelah kiriku, aku terus berdiam diri, tidak menyahutnya. Tiba-tiba aku terserempak dengan seorang perempuan yang terdedah setengah anggotanya sampai kelihatan segala kecantikan yang diciptakan Allah bagi kaum wanita, ia menyeruku : Wahai Muhammad, lihatlah kepadaku sebentar, aku mau bertanya sesuatu kepadamu. Aku tidak menoleh sedikitpun kepada perempuan itu. Jibril berkata kepadaku : wahai Muhammad adapun penyeru pertama adalah penyeruan yahudi, jika engkau menyahutnya, maka seluruh umatmu akan menjadi yahudi; dan pemanggil kedua adalah penyeru dari agama kristian, dan jika engkau menyahutnya, seluruh umatmu akan menjadi kristian. Adapun perempuan yang memanggil-manggilmu itu adalah lambang kehidupan dunia.
4. Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa Rasulullah bersabda ; “ kemudian aku masuk ke dalam masjid (Baitul Maqdis ), lalu melihat para Nabi ada yang sedang berdiri dan ada yang sedang ruku’ dan ada yang sedang sujud. Kemudian azan dialungkan dan iqamat , lalu kami (para Nabi ) berdiri dalam saf yang lurus, menunggui siapa yang menjadi imam. Kemudian datang Jibril menghampiriku, dan memimpinku menunjuk ke hadapan, maka akupun bersembahyang menjadi imam mereka “.

5. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwasanya menurut sahabat nabi Anas bin Malik, menyatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : Kenderaan Bouraq dibawakan kepadaku, kenderaan itu berwarna putih, bentuknya lebih besar sedikit dari keledai dan lebih kecil daripada bughal (kuda), kakinya diletakkan dihujung ekornya. Aku mengenderainya hingga Baitul maqdis. Aku ikat tali kenderaan itu ditempat dimana para nabi mengikat kenderaan masing-masing. Kemudian akupun masuk ke dalam masjid dan shalat dua rakaat, kemudian aku keluar sedang Jibril datang mendapatiku dan ditangannya ada dua bekas satu berisi khamar (arak ) dan satu lagi berisi susu. Aku memilih bekas yang berisi susu. Jibril berkata : engkau telah memilih fitrah yang suci. Kemudian aku dinaikkan ke kawasan langit dunia, maka Jibrilpun memohon izin untuk menembusinya. Tiba-tiba suatu suara bertanya : Siapakah kamu? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi ; Sudahkah dia itu diutus. Jibril menjawab : Sudah. Kamipun dibenarkan masuk, lalu aku bertemu dengan Adam yang datang menyambutku, dan mendoakanku dengan yang baik. Kemudian kami dinaikan ke lapisan langit yang kedua, dan Jibril memohon izin untuk menembusnya.dan suara terdengar : Siapakah kamu ? Jibril menjawab : Aku Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab : Sudah. Kami segera dibenarkan masuk dan kami disambut oleh Yahya dan Isa,. Mereka mengalu-alukan kedatanganku dan mendoakan aku dengan segala yang baik. Kemudian kami dinaikkan ke langit yang ketiga, dan seeprti sebelumnya Jibril memohon izin menembusnya, lalu kedengaran suara bertanya: Siapakah kamu ? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu ? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi ; Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab : Sudah. Kemudian kami diizinkan masuk dan disambut oleh Yusuf, dan dia mendoakanku dengan kebaikan.
Kemudian kami dinaikan ke lapisan langit keempat, dan jibril meminta izin untuk menembusinya, dan kedengaran suara bertanya : Siapakah kamu ? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu ? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab : Sudah. Kemudian kami masuk dan disambut oleh Idris dan mendoakanku dengan yang baik. Dalam al Quran Alah telah berfirman : Dan Kami (Allah) telah mengangkat Idris ke tempat yang tinggi. Kemudian kami dinaikan ke lapisan langit yang kelima, dan Jibril meminta izin dan terdengar suara bertanya : Siapakah kamu? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu? Jibril menjawab ; Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab ; Sudah. Kemudian kami diizinkan masuk dan disambut oleh Harun, dan mendoakanku dengan yang baik. Kemudian kami naik ke langit yang ke-enam, dan Jibrilsebagaimana biasa meminta izin, kemudian terdengar suara bertanya ; Siapakah kamu ? Jibril menjawab ; Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu ? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab ; Sudah. Kemduian kami dibenarkan masuk dan disambut oleh Musa, dan mendoakanku dengan yang baik.
Kami seterusnya dinaikan ke langit yang ketujuh, dan Jibril sebagaimana biasa meminta izin, dan suara bertanya : Siapakah kamu ? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : siapakah bersamamu ? Jibril menjawab; Muhamad. Suara bertanya lagi ; Sudahkan dia diutus ? Jibril menjawab : Sudah. Kemudian kami masuk dan bertemu dengan Ibrahim yangsedang bersandar di Baitul makmur. Di baitul makmur ada seramai tujuh puluh ribu malaikat yang selalu mengunjunginya setiap hari, dan bila mereka masuk mereka tidak akan keluar lagi.
Kemudian aku seorang diri meneruskan perjalanan ke Sidratul Muntaha, yaitu suatu pokok yang daunnya selebar telinga gajah, dan buahnya berjuntai-juntai dari atas para-para. Pokok Sidratul Muntaha ditutup dengan apa yang menutupinya sesuai dengan perintah Allah, maka tiada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mensifatkan kecantikan dan keindahannya. Maka Allah mewahyukan kepadaku apa yang hendak diwahyukan. Kemudian Dia ( Allah ) mewajibkan keataskudan umatku untuk melakukan shalat sebanyak limapuluh kali dalam sehari dan semalam. Akupun turun dari tempat itu sehingga berjumpa dengan Musa, dan dia bertanya kepadaku : Apakah yang telah diwajibkan Allah kepada umatmu ? Aku menjawab : Shalat lima puluh kali sehari semalam.Musa berkata : kembalilah kepada tuhanmu untuk meminta keringanan, karena umatmu tidak akan dapat mengerjakan yang demikian. Sesungguhnya aku telah menguji kemampuan Bani Israel.
Aku segera menghadap tuhanku dan memohon : wahai Tuhanku, Dapatkah Engkau meringankan kewajiban itu atas umatku ? Tuhan menguranginya sebanyak lima waktu. Aku turun dan bertemu dengan Musa, dan diapun bertanya ; Bagaimana keadaanmu? Aku menjawab : telah dikurangi lima waktu. Musa berkata lagi : Sesunguhnya umatmu tidak akan mampu melakukannya, kembalilah kepada Tuhanmu meminta keringanan. Aku terus berulang kali antara Tuhan dan Musa, dan setiap kali aku meminta keringanan, Tuhanku menguranginya lima waktu, sehingga akhirnya kewajiban itu hanya lima waktu sahaja, dan Tuhanku berfirman ; Wahai Muhammad, itulah lima waktu shalat yang diwajibkan siang dan malam, dan pada setiap satu waktu akan dinilai seperti mengerjakan sepuluh waktu. Sesiapa yang bercita-cita membuat kebajikan lalu terhalang untuk melakukannya akan dicatit baginya satu kebaikan, dan sesiapa yang melakukannya, maka akan dicatit baginya sepuluh kebaikan.Dan barangsiapa yang bercita-cita membuat kejahtan, dan dia membatalkan maka tidak akan dicatitkan apa apa, dan kalau dia melakukan kejahatan maka dia akan dicatit satu kejahatan. Kemudian aku turun dan bertemu Musa dan aku membritahukan dia akan keringanan lima kewajiban shalat tersebut, kemudian Musa berkata : Kembalilah engkau kepada Tuhanmu untuk meminta keringanan lagi, sebab umatmu nanti susah untuk melakukannya. Aku menjawab : “ Aku tidak akan kembali kepada tuhanku untuk meminta keringanan lagi, sebab aku malu kepadaNya”. Hadis dengan pernyataan dan cerita yang sama juga terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

6. Menurut Hadis diriwayatkan oleh Thabrani dan Al Bazzar, bahwasanya dalam perjalanan malam Isra’ Mi’raj tersebut, nabi Muhammad telah melalui suatu kaum yang sedang berladang dan mengambil hasil ladangnya dalam hari yang sama. Setiap selesai menuai hasil panen, tanamannya kembali berbuah dengan buah-buahan yang baru. Nabi bertanya kepada Jibril : Gambaran apakah itu..? Jibril menjawab : Mereka itulah kaum yang berjihad fi sabilillah, kebajikan mereka dilipat gandakan sehingga tujuh ratus kali lipat. Apa saja yang mereka belanjakan untuk berjihad, maka Allah menggantikannya dengan berlipat ganda.

Kemudian Nabi Muhammad saw melihat suatu kaum yang sedang memukul kepalanya dengan batu yang besar. Setiap kali kepala itu hancur, maka kepala itu kembali lagi seperti sedia kala dan orang itu terus memukul kepala yang baru. Hal tersebut dilakukannya terus menerus tanpa berhenti. Nabi bertanya kepada malaikat: Gambaran apakah ini ya Jibril ? Jibril menjawab : “ Itulah orang yang malas mengerjakan shalat yang telah diwajibkan “. Nabi terus berjalan dan melihat suatu kaum yang berpakaian koyak di sebelah muka dan juga koyak di sebelah belakang. Mereka laksana binatang memakan pohon-pohon yang berduri, daun-daun yang pahit dan batu-batu api neraka jahannam. Nabi bertanya kepada Jibril : Siapkah mereka itu..? Malaikat Jibril menjawab : “ Itulah orang-orang yang tiadak mau membayar zakat dari harta kekayaan mereka. Itu semua akibat perbuatan mereka, dan Allah Taala tidak mendhzalimi mereka karena Allah Maha penyayang kepada hamba-hambaNya. Rasulullah saw terus melanjutkan perjalanannya sehingga beliau melihat suatu kaum yang sedang memegang daging di kedua belah tangannya.. Daging yang satu baru masak, sedangkan daging yang satu lagi berbau busuk dan masih mentah. Anehnya mereka malah memakan daging yang busuk dan tidak menghiraukan daging yang masak. Nabi bertanya : mengapa mereka berbuat demikian.? Jibril menjawab : Itulah gambaran umatmu yang mempunyai isteri yang halal, tetapi masih tetap mencari teman wanita dengan perempuan nakal dan tidur bersamanya sampai pagi. Itu juga gambaran isteri-isteri yang nakal yang mempunyai suami yang halal, tetapi lebih senang mencari lelaki lain untuk tidur bersamanya.
Kemudian Rasulullah melihat seorang lelaki yang sedang mengumpulkan kayu –kayu yang besar untuk dipikulnya, tapi dia tak sanggup untuk mengangkatnya. Anehnya walaupun tidak sanggung untuk mengangkatnya, orang itu masih terus menambah pikulannya dengan kayu-kayu yang lain tanpa berhenti. Nabi bertanya : siapakah orang itu? Jibril menjawab : Itulah orang yang suka menerima amanat orang tetapi dia tidak berdaya untuk melaksanakannya, tetapi dia terus tamak sehingga tetap terus menerima amanat yang lain. Rasulullah terus berjalan dan melihat suatu kaum yang sedang menggunting-gunting lidah dan bibirnya , tetapi setiap kali digunting, lidah dan bibirnya tumbuh lagi, dan terus digunting lagi. Demikianlah yang mereka lakukan terus menerus. Rasul bertanya : Gambaran apakah ini ? Jiberil menjawab : Itulah siksaan bagi ummatmu yang suka melakukan fitnah. Kemudian Rasul melihat suatu satu batu kecil dan dari batu itu keluar seekor kerbau yang besar, kemudian kerbau itu memasukkan badannya ke dalam batu yang kecil tersebut, dan kerbau itu walaupun tidak bisa masuk tetap berusaha untuk memasukinya. Gambaran apa pula itu, tanya Nabi . Jibril menjawab : Itulah gambaran orang yang bercakap sombong kemudian menyesali ucapannya tetapi apa daya ucapannya itu tidak dapat ditarik kembali.
Kemudian Nabi melihat suatu lembah yang berhawa nyaman dan dingin, anginnya membawa aroma yang sangat wangi dan dari sana terdengar suara-suaran yang riang gembira. Rasul bertanya : tempat apakah ini.? Jibril menjawab : Inilah surga . Tak lama kemudian nabi mendengar suara surga berkata : “ Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan. Disini telah tersedia ruangan tempat tinggal yang dilengkapi dengan sutera tebal, sutera halus, permadani , mutiara, perak , emas, piring dan mangkuk, kenderaan, madu , air, susu, khamar, maka berikanlah kepadaku apa yang Engkau janjikan. Allah segera berfirman : “Akan KU berikan kepadamu setiap orang yang beriman kepada_KU dan kepada Rasul-KU serta beramal shaleh dan tidak syirik kepada-KU dan tidak menjadikan selain-KU sebagai sekutu. Siapa yang takut kepada-KU , maka dia akan selamat. Siapa yang memohon kepada-KU, maka AKU akan memberi apa yang diminta. Siapa yang meminjamkan sesuatu kepada-KU, maka AKU akan membalasnya. Siapa yang meneyerahkan dirinya ( bertawakkal ) kepada-KU, maka AKU akan menjadi pelindungnya. Sesungguhnya AKU adalah Allah, tiada Tuhan selain AKU. AKU tidak akan memungkiri janji-KU. Sesungguhnya telah menang orang-orang yang beriman. Maha Berkat AlLlah, sebaik-sbaik pencipta. Syurga menjawab : “Aku redha Ya Tuhan dengan segala pemberianMu“.. Kemudian nabi Muhammad saw dibawa ke suatu lembah yang lain. Di dalamnya terdengar suara yang sangat buruk dan dari dalamnya keluar bau busuk yang menyesakkan pernafasan. Nabi bertanya : Tempat apakah ini..? Jibril menjawab : inilah suara dari neraka jahannam yang berkata : “ Tuhanku..berikanlah kepadaku apa yang Engkau janjikan. Telah terlalu banyak sampai bertimbun-timbun rantai pada tempatku ini, demikian juga dengan belenggu api, air panas yang mendidih, pohon yang berduri, air yang sangat dingin, azab dan siksa, dan terlalu dalam dasarku serta terlalu panas apiku ini, maka berikanlah apa yang telah Engkau janjikan. Mendengar suara itu Allah taala segera berfirman : “ Akan Ku berikan kepadamu wahai neraka segala orang yang musyrik , baik laki dan perempuan, segala orang yang kafir dan orang yang sombong lagi ingkar tidak beriman dengan hari pembalasan . Neraka menjawab : “ Aku redha Ya Allah dengan segala pemberianMu “. Kemudian Nabi Muhamad saw melanjukan perjalanan sehingga beliau sampai ke Baitul Maqdis.


7. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi diceritakan bahwa Nabi Muhammad saw melihat hidangan berisi makanan yang baik tetapi tidak ada seorangpun yang memakannya, sedangkan ada satu hidangan berisi daging yang busuk, dan dikerumuni oleh orang banyak. Jibril berkata : Itulah gambaran orang yang mencari yang haram dan meninggalkan yang halal. Nabi juga melihat kaum yang perutnya buncit sehingga badannya tidak kuat untuk membawa perutnya yang sangat buncit tersebut. Setiap kali mereka berusaha untuk berdiri, maka mereka akan segera terjatuh dikarenakan perutnya yang sangat besar tersebut. Jibril berkata: “ Itulah orang-orang yang memakan uang riba. Nabi juga melihat suatu kaum yang bibirnya tebal seperti bibir unta. Mereka menelan bara api yang panas yang terus keluar dari bawah mereka. Jibril berkata ; Itulah orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dzalim. Nabi juga melihat perempuan yang sedang mencakar-cakar kedua buah dadanya, dan malaikat Jibril berkata : Itulah para pelacur-pelacur. Kemudian nabi juga melihat orang yang sedang memotong dan memakan daging dari tulang rusuknya sendiri. Jibril berkata : Itulah orang yang suka menabur fitnah dan menganiaya orang lain.

8. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud menyatakan bahwa nabi Muhammad saw juga melihat suatu kaum yang mempunyai kuku dari tembaga dan mereka mencakar wajah-wajah dan dada mereka dengan kuku tersebut. Menurut malaikat Jibril mereka itulah orang yang suka memakan daging manusia ( suka mencaci orang ) dan orang yang suka menjaga tepi kain orang (selalu mencari aib orang lain). Ibnu Mardawih juga meriwayatkan bahwa Rasulullah melihat sekelompok orang yang bibirnya sedang dijepit dengan jepitan api. Setiap kali bibir itu hangus, maka bibir itu kembali seperti semula dan trus disepit lagi tak henti-hentinya. Jibril berkata ; “ Itulah gambaran dari ummatmu yang senang berpidato menganjurkan sesuatu tetapi dia sendiri tidak melakukannya“.

9. Thabrani meriwayatkan hadis dengan sanad sahih dari Ibnu Abbas , diaman beliau telah berkata ; susingguhnya Muhammad telah melihat Tuhannya dua kali. Sekali dengan pandnagan mata dan sekali lagi dengan pandnagan hati “. Ikrimah bertanya : Apakah Muhammad telah melihat Tuhannya dengan mata kepalanya ? Ibnu Abbas menjawab : Benar, Tuhan telah memberikan keistimewaan kepada Musa untuk dapat bercakap-cakap dengan Nya (kalimullah) dan memberikan keistimewaan kepada Ibrahim untuk menjadi orang kepercayaan Allah (khalilullah), maka Dia telah memberikan keistimewaan kepada Muhammad saw untuk dapat melihatNya “.

10. Imam Ahmad meriwayatkan hadis daripada Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Setelah berlalu malam hari dimana aku melakukan perjalanan isra, dan aku kembali ke kota Makah, aku merasa perkara ini sangat berat dan aku tahu bahwa orang ramai tidak akan mendustakanku. Maka Abu Jahal datang bertanya disisiku : hai Muhammad, apa ada berita baru ? Nabi menjawab : Benar. Abu jahal bertanya ; Apa itu ? nabi menjawab : Aku telah dibawa berjalan oleh Tuhanku di malam tadi ? Abu Jahal bertanya : kemana ? Nabi menjawab : ke Baitul maqdis Abu jhaal berkata lagi : Dan sekarang pagi-pagi ini engkau sudah sampai ke hadapan kami lagi? Nabi menjawab : Benar. Abu jahal berkata : bagaimana jika aku panggil orang ramai, apakah engkau akan ceritakan kepada mereka sebagaimana engkau ceritakan kepadaku? Nabi menjawab : Boleh. Abu jahal segera pergi memanggil orang ramai : wahai kaum Bani Luai (Quraisy), kemarilah . Setelah orang ramai berkumpul di hadapan nabi, Abu Jahal berkata : “Hai Muhammad, katakanlah kepadaku sebagaimana yang engkau katakan kepadaku tadi. Nabi berkata : Aku telah dibawa Tuhanku berjalan tadi malam. Orang ramai berkata : Kemana? Nabi berkata : Ke Baitul Maqdis. Orang ramai bertanya lagi : Dan sekaarng engkau ada bersama kami disini? Muhammad berkata: Benar. Orang ramai berkata : Bolehkah engkau gambarkan kepada kami tentang Baitul Maqdis. Nabi kemudian menceritakan tentang Baitul maqdis, dimana secara tiba-tiba Allah nampakkan Baitul maqdis dihadapan nabi sehingga nabi dapat menceritakan tentang Baitul Maqdis secara jelas. Orang ramai berkata ; Semua yang diceritakan itu benar. Sebagian daripada orang ramai datang ke tempat Abubakar dan berkata kepadanya : wahai Abubakar, kawanmu itu menceritakan bahwa dia telah berjalan pada malam hari ke baitul maqdis dan sekarang dia telah kembali lagi kesini. Abu bakar bertanya ; Apakah kamu mendustakannya ? Orang ramai berkata : Sekarang dia ada di masjidil haram memberitakan hal itu kepada orang ramai. Abuibakar menjawab : Demi Allah, sekiranya dia berkata demikian, maka benarlah apa yang disampaikannya, mengapa kamu terkejut dengan apa yang diberitakannya. Demi Allah, selama ini dia telah memberitakan wahyu yang turun dari langit dan aku terus membenarkannya. Ini lebih menakjubkan daripada berita perjalanan ke Baitul Maqdis. Abubakar segera ke masjid menjumpai nabi Muhammad dan bertanya kepada beliau : wahai Muhammad, apakah kamu memberitakan bahwa kamu berjalan ke masjidil Aqsha di malam hari ? Nabi menjawab : Benar. Abubakar berkata : Ceritakanlah tentang Baitul Maqdis itu, sebab aku telah pernah melihatnya. Rasulullah segera menceritakan kembali gambaran Baitul maqdis, dan setiap selesai satu gambaran cerita, maka Abu bakar berkata : benar engkau wahai Muhammad, sehingga nabi Muhammad selesai menceritakan seluruhnya. Akhirnya nabi Muhammad berkata : Dan engkau wahai Abubakar adalah as Shiddiq , orang yang membenarkan. Sejak itu terkenallah nama Abu Bakar menjadi Abubakar as Shiddiq.

D. HIKMAH DAN PELAJARAN :

1. Bukti kebenaran ajaran Islam.

Isra dan Mi’raj adalah mukjjzat yang diberikan oleh Allah kepada Rasulullah, untuk membuktikan bahwa semua yang disampaikan oleh RasulNya adalah suatu yang benar. Muhammad mengajarkan bahwa Tuhan itu allah, dan beliau telah berjumpa denganNya. Muhammad mengajarkan ada malaikat, dan beliau telah melihat mereka. Muhammad mengajarkan balasan surge, dan beliau telah melihatnya. Muhammad mengajarkan adanya siksa neraka, dan beliau telah melihatnya. Muhammad mengajarkan adanya tujuh langit, adanya Sidratul Muntaha, semua makhluk dan tanda-tanda kekuasaan Allah telah dilihat oleh nabi Muhammad pada malam isra dan mikraj. Berarti perjalanan isra mikraj adalah membuktikan kebenaran apa yang telah disampaikan.

2. Pengakuan kebesaran Tuhan

Dengan peristiwa israk dan mikraj membuktikan bahwa manusia dengan kekuasaan Alah dan kebesaran dan pertolonganNya dapat melakukan sesuatu yang tidak mungkin, sebab Allah Maha Kuasa, sebagaimana perjalanan nabi Muhammad saw dari Makkah ke bumi palestina, dan naik ke langit ke tujuh dan kembali lagi hanya dilakukan dalam masa yang sangat singkat. Ini membuktikan kekuasaan dan kebesaran Allah yang dapat diberikan kepada manusia yang beriman dan mengikuti sunatullah dalam hidup dan kehidupan.

3. Tugas manusia sebagai khalifah Allah.

Isra Mi’raj adalah perjalanan di bumi dari masjidil haram ke Masjid al aqsha, ini menggambarkan tugas manusia sebagai khalifah untuk dapat menguasai dunia, dari tempat berdirinya yang suci ( masjidil haram ) sampai ke tempat yang terjauh di muka bumi ( masji al aqsha ). Al Aqsha maksudnya adalah yang terjauh. Al haram adalah yang suci. Pada waktu itu di bumi hanya ada dua masjid, masjidil haram dan masjdil aqsha, maka manusia harus dapat menjadikan semua bumi manjadi masjid, dari tempat yang terdekat sampai tempat yang terjauh dengan penuh kesucian dan kemuliaan.

4. Penguasaan sumber daya alam

Baitul maqdis adalah tempat bumi nabi-nabi diantaranya adalah nabi daud, nabi yang mempunyai kekuasaan dan mempunyai kepandaian dalam industry besi, dan juga nabi Sulaiman, nabi yang mempunyai kekayaan dan mempunyai kepandaian dalam komunikasi ( bahasa ). Baitul maqdis adalah lambing kekuasaan dan kekayaan, sedangkan Masjidil haram adalah lambing kesucian. Dengan isra mi’raj berarti seorang muslim harus dapat menguasai dunia dan seluruh permukaan bumi sehingga mempunyai kekuasaan dan kekayaan sebagaimana nabi daud dan nabi Sulaiman, tetapi semuanya itu dilakukan dengan penuh kesucian dan untuk menghambakan diri kepada Allah subhana wataala.

5. Kesucian diri dan kekuatan iman, dan ilmu.

Sebelum nabi Muhammad berangkat, maka hati beliau dibasuh dan diisi dngan iman, ini memberikan pelajaran kepada umat manusia agar sebelum melakukan perjalanan di muka bumi, sebelum berikhtiar untuk menguasai dunia, perlu pepbersihan hati dan pengisian hati dengan iman, dengan iman dan kesucian hati inilah manusia dapat berjalan menuju tuhan, menjadi khalifah Allah.

6. Memilih yang terbaik

Setelah disisi dengan iman, nabi diberi pilihan apakah minumarak atau susu, dan nabi memilih susu. Ini menggambarkan jika manusia telah diberi iman, dibersihkan hatinya, maka dia akan memilih sesuatu yang baik untuk keperluan hidupnya, baik makanan, minuman, pakaian, dan lain sebaginya. Tetapi jika tidak ada ilmu, dan tiada iman maka manusia akan memilih yang enak bukan yang fitrah (suci ), sebab dia akan memilih karena hawa nafsu, karena kesenangan bukan karena iman.

7. Penguasaan teknologi.

Setelah nabi pandai memilih, dan bersih hatinya, maka nabi naik kenderaan bouraq menuju ke Baitul maqdis. Bouraq adalah lambing teknologi, alat untuk menguasai dunia, menjadi khalifah Allah. Untuk berjalan yang jauh diperlukan kenderaan yang cepat seperti kilat, maka makna bouraq adalah kilat, dan untuk naik ke langit diperlukan tangga, maka nabi naik dengan mikraj (secara bahasa mikraj berarti tangga). Penguasaan alam, penjelajahan bumi tidak mungkin tercapai tanpa dengan memakai alat sebab itu merupakan sunnatullah. Kejayaan di atas bumi dengan alat dan teknologi, dan kejayaan akhirat juga dengan amal ibadah, seperti shalat maka shalat adalah mikraj bagi seorang mukmin.

8. Memimpin dalam segala bidang.

Dalam Isra Mi’raj Nabi Muhammad diangkat sebagai Imam shalat dengan seluruh nabi yang lain menjadi makmum. Ini menggambarkan seorang muslim sepatutnya dengan isra mikraj dapat menjadi pemimpin dalam segala bidang, pemimpin segala zaman, dan pemimpin dunia akhirat. Seorang muslim harus dapat membuktikan dirinya lebih baik dan lebih cemerlang dari yang lain. Setiap muslim sepatutnya menjadi imam baik dalam bidang spiritual, imam dalam ekonomi, imam dalam ilmu pengetahuan, imam dalam teknologi, imam dalam seluruh bidang kehidupan.

9. Menjalin Silaturahmi dan Komunikasi

Dalam Isra mikraj nabi Muhammad berjumpa dengan nabi-nabi yang lain seeprti nabi Adam, nabi Isa, Yahya, Idris, Yusuf, Harun, Musa, Ibrahim. Ini memberikan pelajaran kepada kita untuk tetap menjalin kemunikasid an silaturahmi dengan semua orang. Walaupun nabi Muhammad menjadi imam dan penghulu semua nabi, tetapi dia tetap menghargai nabi-nabi yang lain, dan tetap berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan mereka semua.

10. Konsultasi dengan yang berpengalaman.

Nabi Muhammad setelah menerima perintah shalat berkonsultasi dengan Nabi Musa sebab Nabi Musa lebih dahulu berpengalaman dengan umatnya, dan Nabi Muhammad menerima arahan dan nasehat dari Nabi Musa. Beliau tidak berkomunikasid engan nabi Ibrahim yang berada di langit ke tujuh atetapi dengan Nabi Musa sebab Nabi Musa lebih banyak berpengalaman dengan masyarakat yang lebih degil seperti bani Israel.

11. Kebahagian bagi mereka yang berbuat baik

Dalam isra mi’raj Nabi diperlihatkan kepada ganjaran orang yang berbuat dalam jihad di jalan Allah akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda baik di dunia dengan mendapat hasil tanaman berulang kali ataupun mendapat kebahagian di akhirat dengan kehidupan di dalam surga.

12. Kesengsaraan bagi mereka yang berbuat keji.

Dalam isra mikraj juga digambarkan bahwa setiap orang yang melakukan kesalahan akan mendapatkan siksaan atas perbuatan yang dilakukannya, baik perbuatan yang berkaitan dengan ritual ibadah, seperti meninggalkan shalat, tidak berzakat, berzina, maupun dalam kejahatan dalam bidang sosial, seeprti memfitnah, mencaci, menghina, sombong dan lain sebagainya.




13. Tidak terpengaruh dengan godaan.

Dalam peristiwa isra mikraj juga dapat diambil pelajaran bahwa orang yang Berjaya di dunia dan diakhirat adalah mereka yang dapat mudah terpengaruh dengan godaan keimanan dan godaan nafsu keduniaan, sebagaimana digambarkan bagaimana nabi Muhammad tidak terpengaruh oleh seruan dari kiri dan kanan, dan perempuan yang cantik; tetapi nabi terus berjalan menuju tujuan.

14. Menjadikan shalat sebagai inti kehidupan.

Dalam isra mikraj nabi diwajibkan shalat dalam sehari semalam, sehingga segala kesibukan dunia, harus dapat ditujukan untuk penyembahan dan ibadah kepada Allah, sebabg itu shalat diwajibkandari pagi sampai malam dalam waktu yang berlainan, sehingga setiap saat manusia harus tetap berhubungan, berkonsultasi, memnita perlindungan, petunjuk daripada Allah. Kesibukan kerja, kehidupan dunia, tidak boleh melupoakan kewajiban kepada Allah, dan seluruh kekuasaan, kekayaan, harus dapat dapat menjadui ibadah kepada Allah, sebagaimana dicontohkan oleh nabi Daud, walaupundia menguasai dunia dengan teknologi besi, tetapi beliau meninggal dalam keadaan sujud kepada Allah subhana wataala. Dengan shalat , maka manusia akan mencapai derajat tertinggi, sebagaimana disebutkan oleh hadis nabi “ shalat itu adalah mikraj bagi seorang mukmin.







Uraian ringkas ISRA’ dan MI’RAJ Rasulullah SAW
ditinjau dari sudut ILMU METAFISIKA EKSAKTA.

Maksud Isra’ dan Mi’raj Rasulullah SAW ialah untuk sujud/hadir ke hadirat ALLAH SWT yang bersemayam di atas Arasy yang maha tinggi.
Jadi: ALLAH SWT berada di Arasy, sedangkan Rasulullah SAW berada di bumi.
Jarak antara keduanya tak terhingga jauhnya : dalam istilah ilmu pasti, jarak yang tak terhingga ditulis : S = ∞

Menurut rumus Mekanika :
1. : S = v x t
S = Spazium = distance = jarak
V = Velocitas = speed = kecepatan
T = tempo = time = waktu
2. Jadi : Jarak = kecepatan x waktu (lihat nomor 1).
3. : S = v x t; kalau jaraknya S = tak terhingga, maka ditulis : S = ∞
4. Jadi : S = v x t;
Menurut Ilmu Aljabar :
5. Kalau : ∞ = v x t, maka v-nya harus (v = ∞).
Atau t-nya harus ( t = ∞ ).
6. Jadi : ∞ = ∞ x t atau ∞ = v x ∞
Waktu yang dipakai Rasulullah SAW berangkat sesudah Isya dan kembali sebelum subuh, katakanlah ± 6 jam pulang pergi, jadi : satu kali jalan menggunakan waktu 3 jam atau t = 3 jam.
7. Diketahui :
2t = 6
t = 3
8. : S = v x t ∞ = v x t
S = ∞
t = 3 .:. v = ∞ = ∞
3
9. Jadi : v mesti ∞ : v = ∞
∞ Artinya : Bahwa menurut ilmu rumus eksakta di atas, Rasulullah SAW wajib memakai suatu alat/”kendaraan”/faktor/frekuensi /yang berdimensi/ ber-kecepatan tak terhingga/tak terbatas, yang v-nya = ∞
Dan ini ternyata benar! Memang Rasulullah diberikan alat Bouraq = kilat, yang kecepatannya dan frekuensinya tak terhingga : v = ∞ diberikan oleh ALLAH SWT.
Betapa EKSAK-NYA ISRA’ MI’RAJ ITU !!!
KESIMPULAN :
1. Tanpa memakai faktor tak terhingga (∞) siapapun orangnya yang munajat ke hadirat ALLAH SWT tak kan sampai kepada ALLAH SWT !!!
- HUKUM EKSAKTA MEMBUKTIKANNYA !
- ISRA’ MI’RAJ MENUNJUKKANNYA, KEDUA-DUANYA TAK DAPAT DITAWAR-TAWAR, TAK DAPAT DITOLAK KEBENARANNYA.
2. Munajat artinya : beribadat, berdzikir, bershalat, bersamadi, beri’tikaf dan lain=lain.
3. Sampai pada ALLAH artinya masuk Syorga, karena Syorga adalah pada sisi ALLAH SWT (∞).
4. Dengan terang dan jelas kelihatannya, bahwa tidak ada satu manusiapun yang Sampai pada ALLAH SWT dengan akal apa sajapun, dengan ma’rifat apa sajapun, bagaimanapun hebatnya, karena alat tak terhingga (∞) adalah kepunyaan ALLAH, dan bukan kepunyaan manusia, karena manusia tidak mempunyai kemampuan untuk itu. Manusia adalah BAHARU dan serba terbatas yang tak dapat menghasilkan yang tak terhingga (∞).
5. Alat yang diberikan ALLAH SWT pada Muhammad adalah hanya satu-satunya yaitu “Nur-Nya”, mau tidak mau harus dapat kita salurkan pada diri kita alat itu juga, karena tidak mungkin ada alat lain yang mencapai ALLAH SWT selain daripada Nur-Nya sendiri. Faktor tak terhingga (∞ ) tidak dimiliki oleh manusia manapun juga, karena tidak Ada manusia yang bersifat tak terhingga (∞ ), melainkan ALLAH saja, maka Faktor tak terhingga (∞ ) harus diberikan atau dimasukkan oleh ALLAH itu Sendiri pada manusia, baru manusia memilikinya dan barulah manusia itu dapat Berkomunikasi dengan ALLAH SWT (lihat uraian isra’ dan mi’raj di atas), dan Sesuai dengan firman ALLAH : Nuurun ‘alaa nuurin yahdillaahu linuurihiiman yasyaau. Artinya : “…..Nur Ilahi berdampingan Nur Muhammad itulah diberikannya kepada manusia yang di kehendaki-Nya….” (Surat An nur ayat 35)
6. Faktor tak terhingga (∞) ini tak dapat dan tak boleh bertukar, karena Nur Ilahi adalah satu , tak boleh yang lain, harus yang itu juga, karena jika yang lain, hasilnya/sampainya tidak akan sama; Harus yang di berikan pada Muhammad SAW itu juga harus kita miliki, agar terjamin tempat mendaratnya Muhammad SAW itu sama dengan tempat mendaratnya kita. Tempat mendaratnya Muhammad adalah Syorga, karena syorga adalah pada sisi ALLAH SWT.
7. Untuk mencapai frekuensi yang sama, tidak ada jalan lain, Rohani kita mutlk harus dapat kita gabungkan dengan Rohani Muhammad, yang hidup kekal dan abadi pada sisi ALLAH SWT sebagai “SATELIT” ALLAH TA’ALA di alam semesta ini, yang senantiasa langsung berkomunikasi dengan ALLAH SWT. Rohani digabung dengan rohani tidaklah ada salahnya dan tidak berdosa, asal pandai dan tahu cara pelaksanaan teknisnya, seperti juga frekuensi stasion radio Nusantara III Medan, selalu menggabungkan diri dengan frekuensi pusat jakarta, dan kita akan mendengar Langsung siaran pusat jakarta pada radio kita yang sedang distel dengan frekuensi stasion radio Nusantara III Medan. Begirtu juga, sewaktu Muhammad Ali bertinju di stadion rio de janeiro, cukup kita menstel tv kita pada stasion medan, medan menggabungkan diri dengan jakarta dan jakarta Dengan palapa dan palapa dengan rio de janeiro. Kita melihat Muhammad Ali langsung bertinju di layar tv kita di rumah kita sendiri.